Survey yang bertujuan untuk menyediakan informasi secar rinci bagi para pembuat kebijakan dan pengelola program tentang fertilitas, keikut sertaan ber-KB, kematian anak-anak dan dewasa, serta kesehatan ibu dan anak. Sejak tahun 2002 – 2003 suvey ini juga memuat informasi tentang pengetahuan dan sikap masyarakat tentang HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. Survey ini dilakukan oleh BPS bekerjasama dengan BKKBN dan Departemen Kesehatan RI.
Proporsi wanita usia subur dalam status kawin yang tidak menggunakan alat kontrasepsi meskipun mereka menyatakan ingin menunda atau menjarangkan-
anak (definisi standard); dan/ atau mereka yang “unmet need” karena resiko kesehatan dan pemakaian kontrasepsi yang buruk tidak menginginkan tambahan anak (membatasi kelahiran).
Kegiatan bersama dalam bentuk prakoperasi yang dilakukan oleh, dari dan untuk kelompok akseptor KB melalui berbagai kegiatan ekonomi produktif skala kecil, yang kegiatannya diharapkan dapat menambah/ meningkatkan pendapatan keluarga, dan menunjang terwujudnya pelembagaan dan pembudayaan NKKBS di masyarakat.
Suatu proses kejadian kasus medis KB yang sistimatis dan kritis terhadap kasus komplikasi, kegagalan dalam penggunaan alat/obat kontrasepsi, serta penatalaksanaannya dengan memanfaatkan data dan informasi yang relevan, sehingga teridentifikasi berbagai faktor penyebab serta memperoleh solusi perbaikan dan disepakati jenis intervensi yang diperlukan sebagai kegiatan tindak lanjut
Keterpaduan pelayanan Program KB Nasional dengan program pembangunan lainnya melalui pendayagunaan sumber daya, dana dan sarana yang mendukungnya secara lebih efektif dan efisien, dalam bentuk berbagai kegiatan pelayanan integrasi
Web Intellegince/Webl, adalah semacam perangkat lunak komputer yang mempunyai kemampuan membuat menu tabel (query) dalam database agar mendapatkan informasi secara mudah melalui intranet maupun internet yang tersusun dalam tabel, serta menerima/mengirim laporan dari pengguna Webl. Dalam Program KB Nasional, program aplikasi komputer ini merupakan salah satu alat yang dibapai untuk melakukan analisis hasil Pendataan Keluarga.
Pemenuhan kebutuhan bagi mereka yang membutuhkan pelayanan KB, yaitu mereka yang baru melahirkan yang mempunyai anak batita (bawah tiga tahun), yang anaknya sudah lebih dari dua atau tiga orang, yang usianya di atas 30 tahun, yang usianya lebih dari 35 tahun dan mempunyai anak lebih dari tiga orang yang kondisinya masih pra sejahtera dan mempunyai anak balita (bawah lima tahun)
Pasangan Usia Subur yang pada saat ini sedang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi.
Peserta KB, yaitu pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi
- Proportion of the urban and rural population with access to improved sanitation refers to the percentage of the population with access to facilities that hygienically separate human excreta from human, animal and insect contact. Facilities such as sewers or septic tanks, poor-flush latrines and simple pit or ventilated improved pit latrines are assumed to be adequate, provided that they are not public, according to the World Health Organization and United Nations Childrens Funds Global Water Supply and Sanitation Assessment 2000 Report. To be effective, facilities must be correctly constructed and properly maintained. (Handbook MDGS)
- Flush toilet, piped sewer system, septic tank, flush/pour flush ti pit latrine, ventilated improved pit latrine, pit latrine with slab, composting toilet
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Water and Environmental Sanitation)
Buang Air Besar sembarangan (open defecation)
Kondisi yang menempatkan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan penanggungjawab dalam rangka menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, kesejahteraan, serta menjamin keberlanjutannya
Cuci Tangan Pakai Sabun (handwashing with soap/HHWS), adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir
Community-Led Total Sanitation
Desa/kelurahan intervensi pendekatan STBM dan dijadikan target antara karena untuk mencapai kondisi sanitasi total dibutuhkan pencapaian kelima pilar STBM. Ada 3 (tiga) indikator desa/kelurahan yang melaksanakan STBM: (i) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam desa/kelurahan tersebut; (ii) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM seperti disebutkan pada poin pertama, baik individu (natural leader) ataupun bentuk komite; (iii) Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen-komitmen perubahan perilaku pilar-pilar STBM, yang telah disepakati bersama (misal: mencapai status SBS)
Desa/kelurahan yang sudah mencapai ODF dan 100% rumah tangga memiliki akses ke jamban yang sehat, dan mulai melakukan perubahan perilaku higiene lainnya seperti cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dengan aman, mengelola sampah rumah tangga serta mengelola limbah cair dengan aman
suatu proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya, serta pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga yang meliputi 5 (lima) kunci keamanan pangan yakni: (i) menjaga kebersihan, (ii) memisahkan pangan matang dan pangan mentah, (iii) memasak dengan benar, (iv) menjaga pangan pada suhu aman, dan (v) menggunakan air dan bahan baku yang aman
Proses pengelolaan limbah cair yang aman pada tingkat rumah tangga untuk menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan
Menciptakan kondisi yang mendukung tercapainya sanitasi total, melalui dukungan kelembagaan, regulasi, dan kemitraan antar pelaku STBM, termasuk didalamnya pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan, institusi keagamaan dan swasta
proses pengelolaan sampah dengan aman pada tingkat rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang.Pengelolaan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan
Open Defecation Free (bebas dari buang air besar sembarangan), adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan
No helpful answer? Here are some options